Kamis, 16 Februari 2017

Makalah Pendapatan Nasional


PENDAPATAN NASIONAL
IMG-20151125-WA0002

Tugas ini diajukan guna memenuhi mata kuliah mikro makro ekonomi

Disusun oleh:
NURANI PUSPA NINGRUM  (1620311050/KUI-B)



PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA

2017



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seorang manusia membutuhkan materi (uang) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang begitu banyak. Materi (uang) sangat berkaitan dengan pendapatan, dalam hal ini materi (uang) merupakan salah satu bentuk pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? Dalam pengertian umum, pendapatan adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya yang didapat dari suatu usaha, yang kemudian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi, pendapatan memegang peranan penting dalam kehidupan seorang manusia, dengan pendapatan yang berupa materi mereka dapat membuat peramalan, perencanaan, dan pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya. Contoh, seorang pegawai negeri memperoleh pendapatan (gaji) setiap bulan, dari jumlah pendapatannya itu dia akan membuat suatu anggaran pengeluaran seperti biaya makan, listrik, air, dan lain-lain untuk jangka waktu satu bulan. Dia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan banyaknya pendapatan yang diperoleh.[1]
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan pendapatan nasional bagi Negara. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.
Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi,

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasionala adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai. Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang.[2]
Pendapatan nasional dapat disebut juga sebagai ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.[3]
B.     Konsep Pendapatan Nasional
Berikut ini merupakan bebrapa konsep yang mempengaruhi Pendapatan Nasional suatu Negara:[4]
1.      Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :  PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood), di mana :
PNB =  Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)
PDB =  Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP).
Pendapatan  Neto  = Pendapatan dari warga negara yang tinggal di luar negeri dikurangi
                                             pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.
2.      Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Contoh:
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
·         Maka PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul
                              = Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00       = Rp5.000.000,00.
·         Penghasilan Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul
                              = Rp1.000.000,00  − Rp3.000.000,00       = -Rp2.000.000,00,
·         Dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:
       PNB (GNP)   = PDB + Penghasilan Net
                                          = Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000)
                                          = Rp3.000.000,00
3.      Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Contoh:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar
·         Maka:  NNP  = GNP - Depresiasi
                      =2.007.191,1  − 104.337,9    =  1.902.853,2 milliar
4.      Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
Rumusan untuk menghitung PI adalah : PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment).
5.      Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable incomeini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Rumusan untuk menghitung DI adalah :  DI = PI - Pajak Langsung. Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat seperti di bawah ini:
                                GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DI
Perbandingan mengenai indikator pendapatan nasional akan lebih jelas bila kita menerapkan dalam angka:
·         GDP                                                                   Rp. 100.000,00
·         Pendapatan Neto dari LN                                  Rp.   10.000,00  -

·         GNP                                                                   Rp.  90.000,00
·         Depresiasi/Penyusutan                                       Rp.   5.000,00  -

·         NNP                                                                    Rp.  85.000,00
Pajak tidak langsung                                           Rp.    3.000,00  -


·         NNI                                                                    Rp.  82.000,00
• Laba ditahan                             Rp.  7.500
• PPh Persh.                                 Rp.  2.500
• Iuran Sosial                               Rp.  1.000 +
                                                                            Rp.  11.000,00 –

·         PI                                                                         Rp.  71.000,00
·         Pajak Langsung                                                   Rp.    5.000,00 –

·         DI                                                                        Rp.  66.000,00
·         Konsumsi                                                             Rp.  47.000,00 –
·         Tabungan (saving)                                               Rp.  19.000,00                
C.    Macam-Macam Perhitungan Pendapatan Nasional
Macam-macam perhitungan pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu sebagai berikut:
1.      Pendekatan Pendapatan
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Rumus Pendekatan pendapatan : Y = R + W + I + P
R    = rent         = sewa
W   = wage       = upah/gaji
I      = interest   = bunga modal
P     = profit      = laba
2.      Pendekatan Produksi
Perhitungan pendapatan nasionala dengan pendekatan produksi dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Rumus Pendekatan produksi :   Y  = Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +…..(PXQ)n
Keteranagan                           :   (P = harga)  &  (Q = kuantitas)
Perhitungan pendapatan nasional dengan konsep pendapatan nasioanl GDP, perhitungan pendapatn produksi di Indonesia dilakukan dengan menjumlahkan semua sektor industry yang ada, sektor industry tersebut dikelompokkan menjadi 11 atas dasar ISIC(Internasioanl Standard Industrial Classification) meliputi:[5]
·         Sektor produksi pertanian
·         Sektor produksi pertambangan dan penggalian
·         Sektor industry manufaktur
·         Sektor produksi bangunan
·         Sektor produksi sewa rumah, dll
3.      Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan pendapatan nasionala dengan pendekatan pengeluaran ini dilakukan dengan menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Pendekatan Pengeluaran : Y = C + I + G + (X-M)
C    = konsumsi masyarakat
I      = investasi
G    = pengeluaran pemerintah
X    = ekspor
M    = impor
   
Perhitungan pendapatan nasional dengan konsep pendapatan nasional GNP, dapat dilakukan dengan menjumlahkan permintaan akhir unit-unit ekonomi, yaitu:[6]
·         Rumah tangga berupa konsumi
·         Perusahaan berupa investasi
·         Pengeluaran pemerintah
·         Pengeluaran ekspor dan impor
D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
Faktor-faktor yang memepengaruhi pendapatan nasional dibagi menjadi tiga aspek yaitu sebagai berikut:
1.      Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
2.      Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3.      Investasi
Investasi adalah suatu pembelanjaaan pada suatu barang dan tambahan untuk persediaan. Pada dasarnya pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat. Contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
E.     Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional
Beberapa manfaat mempelajari pendapatan nasional suatu negara, yaitu sebagai berikut:[7]
1.      Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara.
2.      Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi.
3.      Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara.
4.      Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bertolak dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
·         Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun.
·         Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik bruto (GDP), produk sasional bruto (GNP), pendapatan nasional netto (NNI), pendapatan perseorangan (PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).
·         Cara untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.
·         Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah untuk  Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara, dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi, dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara, dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
·         Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah permintaan dan penawaran agregat, konsumsi dan tabungan, dan investasi.
·         Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis), pengeluaran pemerintah, dan permintaan luar negeri.



SUMBER:

[1] Pendapatan Nasional, hal 1 (Online) http://ahmadyulischolik.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pendapatan-nasional.html, diaskses pada 12 Desember 2017.
[2]Pendapatan_Nasioanal_Ekonomi_Makro,hlm.1(Online).http://iinwulandari13.blogspot.co.id/2015/02/pendapatan-nasional-ekonomi-makro_27.html, diakses pada 12 Desember 2017.

[3] Pendapatan Nasional (Online)…, hlm.2.
[4] Ibid., hlm. 3-5.
[5] Ekonomi Makro Islam: Pendekatan teoritis, (Jakarta, Kencana Perdana Media Group, 2009), hlm: 22-23.
[6] Ekonomi Makro Islam: Pendekatan teoritis…, hlm.24.
[7] Pendapat Nasionala Ekonomi Makro (Online)..., hlm.12.

2 komentar:

  1. SlotsMillion Live Casino Site | Live casino
    With SlotsMillion Live you can play casino games with live dealers from around the world. Live casino with luckyclub the fastest payouts in the world.

    BalasHapus
  2. The Star casino is back in Australia - KT Hub
    The 익산 출장안마 Star is back in Australia, with 화성 출장안마 the Star Casino, its latest 계룡 출장샵 addition 계룡 출장마사지 to 천안 출장샵 the The Entertainment & Sport Club club scene. The Star Casino is

    BalasHapus