PENDAPATAN NASIONAL
Tugas ini diajukan guna memenuhi mata kuliah mikro makro ekonomi
Disusun oleh:
NURANI PUSPA
NINGRUM (1620311050/KUI-B)
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seorang manusia membutuhkan materi
(uang) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang begitu banyak. Materi (uang)
sangat berkaitan dengan pendapatan, dalam hal ini materi (uang) merupakan salah
satu bentuk pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? Dalam pengertian umum,
pendapatan adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya yang
didapat dari suatu usaha, yang kemudian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Jadi, pendapatan memegang peranan penting dalam kehidupan seorang
manusia, dengan pendapatan yang berupa materi mereka dapat membuat peramalan,
perencanaan, dan pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya, terutama
yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya. Contoh, seorang pegawai negeri
memperoleh pendapatan (gaji) setiap bulan, dari jumlah pendapatannya itu dia
akan membuat suatu anggaran pengeluaran seperti biaya makan, listrik, air, dan
lain-lain untuk jangka waktu satu bulan. Dia akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan banyaknya pendapatan yang diperoleh.[1]
Pendapatan menjadi aspek yang sangat
penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha
seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak
sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna
menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi,
kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan
memberikan pendapatan nasional bagi Negara. Pendapatan nasional adalah ukuran
nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode
tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam
suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat
vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok
ukur keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan
terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional
suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan
rakyatnya.
Namun, sesungguhnya pendapatan
nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator
naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun
pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya,
tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini
hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus
mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap
kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara dalam
periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan
antar daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat
disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada
suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan
pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia
masih sangat tinggi,
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasionala adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu
negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya
selama satu tahun. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai
kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari
perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi
pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta
tingkat kemakmuran yang dicapai. Selain itu, data pendapatan nasional yang
telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian
negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh
pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk
merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa
mendatang.[2]
Pendapatan nasional dapat disebut
juga sebagai ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu
Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki
peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional
merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan
pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin
tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi
juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional
suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat
kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan
nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap
saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah
garis kemiskinan.[3]
B.
Konsep Pendapatan Nasional
Berikut ini merupakan bebrapa konsep
yang mempengaruhi Pendapatan Nasional suatu Negara:[4]
1.
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan
jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di
dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam
perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang
bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor.
Hal ini dapat
dirumuskan sebagai berikut : PNB = PDB +
Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood), di
mana :
PNB = Produk Nasional Bruto/Gross
National Product (GNP)
PDB = Produk Domestic
Bruto/Gross Domestic Product (GDP).
Pendapatan Neto =
Pendapatan dari warga negara yang tinggal di luar negeri dikurangi
pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.
pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.
2.
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk
Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional)
selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Contoh:
Hardi warga negara Indonesia,
bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing
tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara
Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
·
Maka
PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul
= Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
= Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
·
Penghasilan
Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul
= Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,
= Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,
·
Dengan
menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:
PNB (GNP) = PDB + Penghasilan Net
= Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000)
= Rp3.000.000,00
= Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000)
= Rp3.000.000,00
3.
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan
Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh
dari NNP dikurang pajak
tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak
langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti
pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Contoh:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas
dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan
sebesar 104.337,9 milliar
·
Maka: NNP =
GNP - Depresiasi
=2.007.191,1 − 104.337,9 = 1.902.853,2 milliar
=2.007.191,1 − 104.337,9 = 1.902.853,2 milliar
4.
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan
perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer
payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa
produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun
lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para
pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk
mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak
laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba
yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk
beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran
pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan
dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).
Rumusan untuk menghitung PI adalah : PI = NNI - (Laba ditahan +
pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment).
5.
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi
dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable
incomeini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang
bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung
ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Rumusan untuk menghitung DI adalah : DI = PI - Pajak Langsung. Jika penjelasan
tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat seperti di bawah
ini:
GDP > GNP > NNP > NNI > PI
> DI
Perbandingan
mengenai indikator pendapatan nasional akan lebih jelas bila kita menerapkan
dalam angka:
·
GDP
Rp. 100.000,00
·
Pendapatan
Neto dari LN
Rp. 10.000,00 -
·
GNP Rp. 90.000,00
·
Depresiasi/Penyusutan Rp. 5.000,00
-
·
NNP
Rp. 85.000,00
Pajak tidak
langsung Rp. 3.000,00
-
·
NNI
Rp. 82.000,00
• Laba
ditahan Rp. 7.500
• PPh
Persh. Rp.
2.500
• Iuran
Sosial Rp. 1.000 +
Rp. 11.000,00 –
·
PI Rp. 71.000,00
·
Pajak
Langsung Rp. 5.000,00 –
·
DI Rp. 66.000,00
·
Konsumsi Rp. 47.000,00 –
·
Tabungan
(saving) Rp. 19.000,00
C.
Macam-Macam Perhitungan Pendapatan Nasional
Macam-macam perhitungan pendapatan
negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu sebagai berikut:
1.
Pendekatan Pendapatan
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan
dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan
laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan.
Rumus
Pendekatan pendapatan : Y = R + W + I + P
R = rent
= sewa
W = wage
= upah/gaji
I = interest = bunga modal
P =
profit = laba
2.
Pendekatan Produksi
Perhitungan pendapatan nasionala dengan pendekatan produksi
dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu
periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai
jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Rumus
Pendekatan produksi : Y = Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +…..(PXQ)n
Keteranagan : (P =
harga) & (Q = kuantitas)
Perhitungan pendapatan nasional dengan konsep pendapatan nasioanl
GDP, perhitungan pendapatn produksi di Indonesia dilakukan dengan menjumlahkan
semua sektor industry yang ada, sektor industry tersebut dikelompokkan menjadi
11 atas dasar ISIC(Internasioanl Standard Industrial Classification)
meliputi:[5]
·
Sektor
produksi pertanian
·
Sektor
produksi pertambangan dan penggalian
·
Sektor
industry manufaktur
·
Sektor
produksi bangunan
·
Sektor
produksi sewa rumah, dll
3.
Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan pendapatan nasionala dengan pendekatan pengeluaran ini dilakukan
dengan menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan
pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh
empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption),
pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara
nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Pendekatan Pengeluaran
: Y = C + I + G + (X-M)
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
Perhitungan pendapatan nasional dengan konsep pendapatan nasional
GNP, dapat dilakukan dengan menjumlahkan permintaan akhir unit-unit ekonomi,
yaitu:[6]
·
Rumah
tangga berupa konsumi
·
Perusahaan
berupa investasi
·
Pengeluaran
pemerintah
·
Pengeluaran
ekspor dan impor
D.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
Faktor-faktor yang memepengaruhi
pendapatan nasional dibagi menjadi tiga aspek yaitu sebagai berikut:
1.
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.
Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang
akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan
penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran
barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan
tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka
perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga,
tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya
kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga
dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi
tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung
menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional)
dan menambah pengangguran.
2.
Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang
dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu
tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang
tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan
sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang
dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika
dihubungkan dengan pendapatan.
3.
Investasi
Investasi adalah suatu pembelanjaaan pada suatu barang dan tambahan
untuk persediaan. Pada dasarnya pengeluaran untuk investasi merupakan salah
satu komponen penting dari pengeluaran agregat. Contohnya : bangunan dan mesin
baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengeluaran
untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
E.
Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional
Beberapa manfaat mempelajari
pendapatan nasional suatu negara, yaitu sebagai berikut:[7]
1.
Mengetahui
tentang struktur perekonomian suatu Negara.
2.
Dapat
membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar
propinsi.
3.
Dapat
membandingkan keadaan perekonomian antar Negara.
4.
Dapat
membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bertolak dari latar belakang di atas
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
·
Pendapatan
nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan
suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun.
·
Konsep
pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik bruto (GDP), produk
sasional bruto (GNP), pendapatan nasional netto (NNI), pendapatan perseorangan
(PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).
·
Cara
untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi,
pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.
·
Manfaat
penghitungan pendapatan nasional adalah untuk Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu
Negara, dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar
daerah atau antar propinsi, dapat membandingkan keadaan perekonomian antar
Negara, dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
·
Faktor
yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah permintaan dan penawaran agregat,
konsumsi dan tabungan, dan investasi.
·
Pengeluaran
Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu pengeluaran konsumsi
rumah tangga, pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis), pengeluaran
pemerintah, dan permintaan luar negeri.
SUMBER:
[1] Pendapatan
Nasional, hal 1 (Online) http://ahmadyulischolik.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pendapatan-nasional.html, diaskses pada
12 Desember 2017.
[2]Pendapatan_Nasioanal_Ekonomi_Makro,hlm.1(Online).http://iinwulandari13.blogspot.co.id/2015/02/pendapatan-nasional-ekonomi-makro_27.html, diakses pada
12 Desember 2017.
[3] Pendapatan
Nasional (Online)…, hlm.2.
[4] Ibid., hlm. 3-5.
[5] Ekonomi Makro
Islam: Pendekatan teoritis, (Jakarta, Kencana Perdana Media Group, 2009), hlm:
22-23.
[7] Pendapat
Nasionala Ekonomi Makro (Online)..., hlm.12.
SlotsMillion Live Casino Site | Live casino
BalasHapusWith SlotsMillion Live you can play casino games with live dealers from around the world. Live casino with luckyclub the fastest payouts in the world.
The Star casino is back in Australia - KT Hub
BalasHapusThe 익산 출장안마 Star is back in Australia, with 화성 출장안마 the Star Casino, its latest 계룡 출장샵 addition 계룡 출장마사지 to 천안 출장샵 the The Entertainment & Sport Club club scene. The Star Casino is